DefinisiAllah Yang Berdaulat adalah: • Ia menciptakan, mengatur, memelihara, menopang, menguasai, menata, menjaga, dan. memerintah atas segala sesuatu secara sempurna. • Mempunyai kekuasaan tertinggi (Bangsa/Kerajaan) • Ia berdaulat menurunkan air bah (Kej 7). • Ia berdaulat memilih dan memanggil Abraham (Kej 12). Apaiya mau memberi barang yang kita punya? Uang, motor, mobil, bunga, rumah, pakaian. Ketahuilah Allah tak butuh itu, itu semua milik Allah. Sebetulnya kita tak punya apa-apa di dunia ini, semua barang-barang, prabotan semua milik Allah. Dan sesungguhnya yang Allah inginkan hanyalah bertakwa kepada-Nya, menjalankan perintah-Nya dan menjahui Hasilpencarian tentang Barang+siapa+yang+memperbanyak+istighfar,+niscaya+Allah+akan+melapangkan+kesusahannya,+memberi+jalan+keluar+pada+setiap+kesuakarannya,+dan+memberi adalah sebuah search engine khusus tafsir Al-Quran yang memudahkan umat islam mencari dan memahami tafsir ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits. Dibuat sepenuh ♥ oleh JavanLabs Kamis 07 Juni 2012 Tuhan Yang Memberi, Tuhan Yang Mengambil, Terpujilah Tuhan Satu hal yang perlu direnungkan tentang hidup ini yakni bahwa hidup yang kita miliki sekarang ini bukanlah milik kita sendiri. sesungguhnya hidup ini adalah dari Allah, Sang Pencipta kita. Karena itu Allah-lah yang memiliki hak otoritas atas hidup kita. Yaallah engkau yang memberi, maka engkaulah yang berhak mengambil Islammemandang harta benda ini pada 3 perkara; 1. Harta Adalah Pemberian Allah SWT Kepada Hamba-Nya. Segala pemberian Allah SWT adalah nikmat yang pertanggung jawabannya akan dimintai pada hari Kiamat nanti . Allah SWT berfirman dalam Surah At-Takathur, ayat 8: ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ BerandaArtikel Allah Mengasihi Orang Yang Memberi Dengan Sukacita. Allah Mengasihi Orang Yang Memberi Dengan Sukacita. 3 April 2020. 647. Berbagi di Facebook. Tweet di Twitter. tweet; Bertahun-tahun lalu, istri saya menerima sejumlah kecil potongan harga dari barang yang dibelinya. Ia sama sekali tidak mengharapkannya, tetapi potongan itu tiba Telahtercantum dalam Al-Qur’an perintah Allah swt.: “Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Yunus: 101). Hasil dari pemikiran manusia itu melahirkan ilmu pengetahuan dengan berbagai cabangnya. tqDem9G. إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. Dzat yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Sesungguhnya Rabb kalian ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari dari hari-hari dunia, artinya dalam masa yang perkiraannya sama dengan enam hari karena sesungguhnya pada masa itu belum ada matahari dan bulan. Akan tetapi seandainya Allah berkehendak, maka Dia dapat menciptakannya dalam sekejap mata. Allah swt, tidak memakai cara tersebut dimaksud untuk memberikan pelajaran kepada makhluk-Nya tentang ketekunan dan kesabaran di dalam bertindak kemudian Dia bersemayam di atas Arsy bersemayamnya Allah disesuaikan dengan keagungan sifat-Nya untuk mengatur segala urusan di antara makhluk-makhluk-Nya Tiada seorang pun huruf min merupakan shilah atau penghubung yang dapat memberikan syafaat kepada seseorang kecuali sesudah ada keizinan-Nya ayat ini merupakan sanggahan terhadap perkataan orang-orang kafir yang menyatakan bahwa berhala-berhala mereka dapat memberikan syafaat kepada diri mereka. Zat yang demikian itulah yaitu yang menciptakan dan yang mengatur Allah, Rabb kalian, maka sembahlah Dia artinya tauhidkanlah Dia. Maka apakah kalian tidak mengambil pelajaran? lafal tadzakkaruuna asalnya tatadzakkaruuna, kemudian huruf ta yang kedua diidgamkan ke dalam huruf dzal asal kalimat, maka jadilah tadzakkaruuna. Sesungguhnya Tuhan kalian, wahai manusia, adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di dalamnya dalam waktu enam hari1. Tidak ada yang mengetahui panjangnya enam hari itu kecuali Allah. Kemudian hanya Dialah-dengan keagungan kekuasaan-Nya-yang menguasai dan mengurus hal ihwal makhluk-makhluk-Nya. Tidak ada seorang pun yang memiliki kekuasaan atas sesuatu bersama Allah dan tidak ada seorang pun dari makhluk-Nya yang dapat memberi syafaat kepada orang lain, kecuali dengan izin-Nya. Itulah Allah, Sang Pencipta. Dialah Tuhan yang mengendalikan nikmat untuk kalian, maka sembahlah Dia semata, benarkanlah Rasul-Nya, dan berimanlah kepada kitab suci-Nya. Hendaklah kalian mengingat nikmat Allah dan merenungi ayat-ayat yang menunjukkan keesaan-Nya. 1 Allah menciptakan alam semesta dengan segala isinya dalam enam tahapan. Setiap tahapan itu terdiri atas rentang waktu yang cukup panjang. Tahapan-tahapan yang disebutkan sebagai enam hari itu merupakan tahap penundukan matahari, bulan dan bintang- bintang untuk keperluan manusia. Termasuk dalam tahapan itu juga adalah pergantian siang dan malam dan timbulnya siang menggantikan kegelapan cakrawala. Disebutnya kata "malam" sebelum kata "siang" disebabkan karena kegelapan merupakan asal dan pangkal. Sedangkan siang timbul akibat tersebarnya sinar matahari pada lapisan udara bumi yang berotasi dan juga karena radiasi matahari. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ‌ يُدَبِّرُ الۡاَمۡرَ‌ؕ مَا مِنۡ شَفِيۡعٍ اِلَّا مِنۡۢ بَعۡدِ اِذۡنِهٖ‌ ؕ ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمۡ فَاعۡبُدُوۡهُ‌ ؕ اَفَلَا تَذَكَّرُوۡنَ Inna Rabbakumul laahul lazii khalaqas samaawaati wal arda fii sittati aiyaamin summas tawaa 'alal 'Arshi yudabbirul amra maa min shafii'in illaa mim ba'di iznih; zalikumul laahu Rabbukum fa'buduuh; afalaa tazakkaruun Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy singgasana untuk mengatur segala urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah ada izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran? Juz ke-11 Tafsir Kalau orang kafir merasa heran atas diturunkannya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad, maka apakah mereka tidak merasa heran dengan penciptaan langit dan bumi serta segala isinya? Tuhan Mahakuasa menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad, sebagaimana Dia Mahakuasa menciptakan langit dan bumi. Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan bumi yang terbentang luas, dalam enam masa untuk memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu perlu proses, melalui perencanaan yang matang dan dikerjakan secara maksimal. Jika Allah menghendaki, maka Dia Mahakuasa menciptakan keduanya dalam sekejap. Setelah sempurna masa penciptaan langit dan bumi, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, singgasana untuk mengatur segala urusan makhluk-Nya. Tidak ada yang dapat memberi syafaat, yakni pertolongan pada Hari Kiamat untuk mendapat keringanan atau terbebas dari azab Allah kecuali setelah ada izin-Nya. Itulah Allah, Zat yang Mahaagung, Tuhanmu yang memelihara dan membimbingmu, maka sembahlah Dia, karena hanya Dia yang berhak disembah, jangan mempersekutukan Dia dengan apa pun. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran dari kesempurnaan penciptaan langit dan bumi beserta isinya? Semuanya tunduk, patuh, dan bertasbih kepada Allah, Tuhan Pengatur segala urusan. Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dialah yang mengatur perjalanan planet dan benda-benda angkasa lainnya, sehingga satu sama lain tidak saling berbenturan. Dia pula yang menciptakan bumi dan segala isi yang terkandung di dalamnya, sejak dari yang kecil sampai kepada yang besar, semuanya diciptakan dalam enam masa yang hanya Allah sendiri yang mengetahui berapa lama waktu enam masa yang dimaksud itu. Setelah menciptakan langit dan bumi, Dia bersemayam di atas Arsy singgasana, dan dari Arsy ini Dia mengatur dan mengurus semua makhluk-Nya. Ketika Rasulullah saw ditanya tentang Arsy, beliau mengatakan Bersabda Rasulullah, "Dahulu, Allah telah ada, dan belum ada sesuatupun sebelum-Nya dan adalah Arsy-Nya di atas air, kemudian Dia menciptakan langit dan bumi, dan menulis segala sesuatu di Lauh Mahfudh." Riwayat al-Bukhari dalam Kitab at-Tauhid Selanjutnya Allah menerangkan bukti lainnya yang membantah pendapat orang-orang kafir bahwa Al-Quran itu adalah sihir, yaitu Dialah yang memiliki dan menguasai segala sesuatu dengan kekuasaan yang tidak terbatas. Dia dapat berbuat sesuai dengan apa yang dikendaki-Nya. Tidak ada sesuatu makhluk pun”walaupun ia seorang rasul atau malaikat”dapat memberikan syafaat kecuali dengan izin-Nya. Yang dimaksud dengan "syafaat" disini ialah pertolongan para malaikat, nabi dan orang-orang saleh kepada manusia pada Hari Kiamat untuk mendapatkan keringanan atau kebebasan dari azab Allah jika Allah memerintahkan atau mengizinkannya. Ayat ini membantah dakwaan orang-orang kafir bahwa berhala yang mereka sembah selain Allah dapat memberi syafaat kepada mereka di Hari Kiamat. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah Dan betapa banyak malaikat di langit, syafaat pertolongan mereka sedikit pun tidak berguna kecuali apabila Allah telah mengizinkan dan hanya bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia ridai. an-Najm/53 26 Syafaat yang paling dirasakan manfaatnya oleh seseorang hamba ialah syafaat yang diberikan oleh Nabi Muhammad saw, kepada seseorang yang hati dan jiwanya mengakui keesaan Allah. Abu Hurairah menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah saw, lalu Rasulullah menjawab Manusia yang paling bahagia dengan syafaatku pada Hari Kiamat, ialah orang-orang yang mengucapkan "La ilaha illallah" yang timbul dari hati dan jiwa yang bersih." Riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah Allah menegaskan kepada orang-orang kafir, apakah mereka tidak ingat dan tidak memperhatikan dalil-dalil dan bukti-bukti yang nyata ini, bahwa yang menciptakan alam ini adalah Allah sendiri, Dia yang mengatur segala urusan dari atas Arsy-Nya, dan Dia yang memberikan syafaat kepada orang yang dikehendaki-Nya. Itulah Tuhan yang wajib disembah, tidak ada tuhan yang lain selain Dia. Janganlah mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun, baik dalam penciptaan langit dan bumi, maupun dalam penyembahan-Nya. Walaupun orang-orang Jahiliyah mengakui bahwa Allah sendirilah yang menciptakan alam ini, tidak bersekutu dengan siapapun, tetapi mereka mempersekutukan Allah dengan yang lain dalam menyembah-Nya. Mereka menyembah berhala di samping menyembah Allah. sumber Keterangan mengenai QS. YunusSurat Yunus terdiri atas 109 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah kecuali ayat 40, 94, 95, yang diturunkan pada masa Nabi Muhmmad berada di Madinah. Surat ini dinamai surat Yunus karena dalam surat ini terutama ditampilkan kisah Nabi Yunus dan pengikut-pengikutnya yang teguh imannya. يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ Allah menganugerahkan al hikmah kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Allah memberikan hikmah, artinya ilmu yang berguna yang dapat mendorong manusia untuk bekerja dan berkarya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan barang siapa yang telah diberi hikmah itu, maka sungguh ia telah diberi kebaikan yang banyak karena hikmah itu akan menuntunnya kepada kebahagiaan yang abadi. Dan tiadalah yang dapat mengambil pelajaran. Asalnya ta diidghamkan pada dzal hingga menjadi yadzdzakkaruu, kecuali orang-orang berakal. Dia memberi sifat bijak, berupa kebenaran dalam setiap perkataan dan perbuatan, kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Orang yang diberikan itu sesungguhnya telah memperoleh kebaikan dan kebijakan yang sangat banyak. Sebab, dengan sifat bijak, urusan dunia dan akhirat menjadi teratur. Hanya orang-orang yang berakal sehatlah yang mampu memetik pelajaran dan nasihat al-Qur'ân. Sebab akal sehat dapat mengetahui kebenaran hakiki tanpa dipengaruhi hawa nafsu. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Hikmah ialah kemampuan untuk memahami rahasia syari'at agama. Ada pula yang menafsirkan "pemahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah" dan ada yang menafsirkan "tepat dalam berkata dan bertindak." Yang lain berpendapat bahwa hikmah adalah ilmu yang bermanfaat yang membuahkan amal serta mengetahui rahasia-rahasia syari'at. Karena hal itu dapat membawanya kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, warisan para nabi adalah ilmu, bukan harta atau lainnya. Seorang yang memiliki hikmah dapat menyempurnakan jati dirinya, ia mengetahui yang hak dan mengetahui maksudnya. Dalam bertindak, ia mengerjakan yang baik dan meninggalkan yang buruk. Dengan demikian, muncullah sikap tepat baik dalam berbicara maupun dalam bertindak serta dapat memposisikan sesuatu pada tempatnya baik bagi dirinya maupun orang lain. Tanpa yang demikian, seseorang tidak mungkin dapat sempurna. Syaikh As Sa'diy berkata "Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan hamba-hamba-Nya di atas fitrah beribadah kepada-Nya, mencintai yang baik dan mencari yang hak. Allah mengutus para rasul untuk mengingatkan mereka apa yang sebelumnya terpendam dalam fitrah dan akal mereka serta menerangkan apa saja yang belum mereka ketahui. Ketika itu, manusia terbagi menjadi dua golongan; golongan yang menyambut seruan mereka para rasul sehingga mereka ingat terhadap hal yang memberi mereka manfaat, mereka pun mengerjakannya, dan terhadap hal yang memadharatkan mereka, maka mereka tinggalkan. Mereka inilah orang-orang yang memiliki daya pikir dan akal yang sempurna. Sedangkan golongan yang satu lagi tidak menyambut seruan mereka, bahkan mereka lebih memilih perkara rusak yang datang menghampiri fitrah mereka, mereka pun meninggalkan ketaatan kepada Rabbu manusia, oleh karena itu mereka bukanlah orang-orang yang berakal."