8 Urin yang siap dikeluarkan berasal dari urin sekunder yang mengalami augmentasi. Zat yang ditambahkan pada augmentasi adalah a. NA+ b. CI-c. H+ d. Urea e. Glukosa 9. Ginjal tersusun dari unit struktural dan fungsional penyaring terkecil yang disebut a. Nefron b. Glomerulus c. Kapsula Bowman d. Badan Malpighi e. Tubulus kontortus 10. 9 Planet yang letaknya paling jauh dari Matahari adalah Neptunus. Planet yang paling dekat dari matahari adalah Merkurius. 10. Kelompok planet dibagi menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam terdiri atas Merkurius dan Venus. Planet luar terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. 11. Planet terbesar dalam Pernahkah kalian berimajinasi keliling planet dan merasakan indahnya sunset di tempat itu? Jika belum (dan memang belum pernah ada manusia yang melakukannya), NASA sudah merilis simulasi sunset yang terjadi pada tiap planet dan salah satu satelit alami planet. Geronimo Villanueva, seorang ilmuwan planet dari NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland Amerika Serikat Jawaban: Uranus 42. Atmosfer Uranus terdiri dari . Jawaban : metana yang berwarna biru 43. Waktu yang dibutuhkan Uranus untuk sekali revolusi dan rotasi adalah . Jawaban : periode revolusi 84,02 tahun dan periode rotasi 10 jam 49 menit 44. Planet yang jaraknya paling jauh dari matahari adalah . Jawaban : Neptunus 45. Ilmuwanmenduga gas bocor terlah mengeringkan 55 persen dari atmosfer Uranus. Ilmuwan menduga gas bocor terlah mengeringkan 55 persen dari atmosfer Uranus. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Friday, 23 Zulhijjah 1443 / 22 July 2022 Dilansirdari Encyclopedia Britannica, diantara potensi bahaya berikut manakah yang bukan potensi bahaya di tempat kerja indigo. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Warna biru menakjubkan dari planet uranus berasal dari gas beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. Uranusdan Neptunus memiliki massa yang sangat mirip satu sama Friday,18 Zulqaidah 1443 / 17 June 2022 Jadwal Shalat. Mode Layar. Al-Quran Digital. Indeks. Networks retizen.id repjabar.co.id repjogja.co.id. Kanal News. Politik Hukum Pendidikan Umum obO4. Ketika kita melihat gambar-gambar menakjubkan planet di Tata Surya, perlu diingat bahwa apa yang kita lihat tak sepenuhnya akurat. Penampilan planet kadang-kadang dapat diubah atau ditingkatkan. Penambahan filter atau warna merupakan praktek yang umum digunakan untuk memastikan bahwa planet-planet dan fiturnya terlihat jelas. Jadi, seperti apa penampilan planet-planet Tata Surya sesungguhnya jika kita menghilangkan semua trik tambahan itu? Jika kita mengambil foto mereka dari luar angkasa, tanpa penambahan warna, perbaikan gambar dan segala metode yang dirancang untuk menampilkan detail mereka, seperti apakah warna dan penampilan asli mereka? Kita sudah mengetahui bahwa penampilan Bumi menyerupai kelereng warna biru, lantas bagaimana dengan planet lainnya? Sederhananya, warna tiap-tiap planet Tata Surya kita sangat bergantung pada komposisi mereka. Jika termasuk planet terestrial—yang terdiri dari mineral dan batuan silikat—maka kemungkinan akan berwarna abu-abu atau berbentuk seperti mineral teroksidasi. Namun, atmosfer planet juga memainkan peran besar. Mereka memantulkan dan menyerap sinar matahari sehingga menentukan warna yang akan terlihat oleh pengamat dari luar planet. Kehadiran atmosfer juga dapat menentukan ada atau tidaknya vegetasi, kehangatan, atau air mengalir di permukaan planet. Jika kita berbicara tentang planet gas atau es raksasa, maka warna planet akan tergantung pada gas yang membentuk planet, penyerapan cahaya dan mana yang lebih dekat dengan permukaan. Semua faktor-faktor ini akan berperan ketika kita mengamati planet-planet di Tata Surya kita. Selanjutnya... Merkurius !break! Merkurius Merkurius NASA Merkurius merupakan planet yang sulit didapatkan gambarnya. Mengingat posisinya yang sangat dekat dengan Matahari, maka hampir tidak mungkin untuk mengambil gambar yang jelas menggunakan instrument yang berbasis di Bumi. Alhasil, satu-satunya cara yaitu dengan menggunakan pesawat luar angkasa. Tampilan permukaan Merkurius sangat mirip dengan Bulan kita. Abu-abu, bopeng, dan dipenuhi kawah-kawah bekas hantaman bebatuan luar angkasa. Merkurius juga terdiri dari sebagian besar besi, nikel dan batu silikat, yang dibedakan antara inti logam, mantel berbatu dan kerak. Tak hanya itu, Merkurius memiliki atmosfer super tipis yang terdiri dari Hidrogen, Helium, Oksigen, Natrium, Kalsium, Kalium dan unsure-unsur lainnya. Atmosfer ini begitu lemah sehingga astronom menyebutnya sebagai eksosfer, yang tak menyerap maupun memantulkan cahaya. Jadi, ketika kita menatap Merkurius, entah dari permukaannya atau dari luar angkasa, kita dapat memandang jelas permukaannya. Apa yang kita lihat adalah planet berbatu berwarna abu-abu gelap.!break! Venus Venus. NASA/Roger Ressmeyer/CORBIS Berbeda dengan Merkurius, warna Venus sebaliknya sangat bergantung pada posisi pengamat. Meskipun Venus juga merupakan planet terestrial, planet ini memiliki atmosfer super padat yang terdiri dari Karbon dioksida, Nitrogen dan Sulfur dioksida. Ini berarti bahwa ketika dari orbit, pengamat hanya melihat atmosfer padat dan bukan permukaannya. Dari luar angkasa, planet akan berwarna oranye kekuningan karena penyerapan cahaya biru oleh atmosfer. Pemandangan dari permukaan lain lagi. Sebagai planet terstrial tanpa vegetasi atau sumber air alami, permukaan Venus terlihat sangat kasar dan berbatu. Gambar pertama permukaan Venus dihasilkan oleh satelit Venera dari era Soviet, tetapi warna asli permukaan sangat sulit dilihat karena atmosfer Venus menyaring cahaya biru. Namun, karena komposisi permukaan Venus diketahui kaya akan basalt beku, kemungkinan akan membuat penampilannya keabu-abuan. Dalam hal ini, permukaan Venus terlihat seperti Merkurius dan Bulan.!break! Bumi Bumi NASA Berkat penelitian dan foto berbasis udara, orbital dan luar angkasa selama beberapa dekade, kita telah familiar dengan warna Bumi. Sebagai planet terestrial dengan atmosfer tebal Nitrogen-Oksigen, Bumi menampilkan efek hamburan cahaya atmosfer dan lautannya, yang menyebabkan cahaya biru tersebar lebih banyak dibandingkan yang lain karena spektrumnya pendek. Kehadiran air menyerap cahaya dari ujung merah spektrum, sehingga menyajikan penampilan biru jika dilihat dari luar angkasa. Hal ini menyebabkan planet kita mirip kelereng biru dengan awan putih yang menutupi sebagian besar langit. Fitur permukaan tergantung pada apa yang kita lihat, berkisar dari hijau berasal dari vegetasi dan hutan, biru laut dan samudra, kuning dan cokelat gurun dan pegunungan tandus hingga putih berasal dari formasi es besar.!break! Mars Planet Mars Thinkstockphotos Mars disebut Planet Merah bukan tanpa alasan. Berkat atmosfer tipis dan jaraknya yang dekat dengan Bumi, manusia telah memperoleh pandangan jelas terhadap planet itu selama beberapa abad. Berkat perkembangan ilmu dan teknologi luar angkasa, pengetahuan kita tentang planet tetangga ini pun semakin mendalam. Kita telah mengetahui bahwa Mars mirip dengan Bumi dalam banyak hal, termasuk kesamaan dalam komposisi dan keberadaan pola cuaca. Pada dasarnya, mayoritas bagian Mars berwarna cokelat kemerahan, karena kehadiran besi oksida pada permukaannya. Warna ini juga cukup jelas berkat sifat atmosfernya yang tipis. Namun demikian, awan sesekali juga bisa dilihat dari orbit. Planet ini juga memiliki bercak putih di sekitar kutub, karena adanya formasi es.!break! Jupiter Jupiter Thinkstockphoto Jupiter terkenal karena penampilan garis-garis seperti pita yang terdiri dari warna oranye kecokelatan yang berpadu dengan garis pita putih. Hal ini disebabkan komposisi dan pola cuaca yang umum pada planet ini. Sebagai planet gas raksasa, lapisan luar Jupiter terdiri dari pusaran awan Hidrogen, Helium dan elemen lain yang bergerak dengan kecepatan hingga 360 km/jam. Warna oranye kecokelatan di atmosfer Jupiter dihasilkan oleh senyawa yang berubah warna ketika terpapar dengan sinar ultraviolet dari Matahari. Susunannya masih belum pasti, namun substansi yang diduga terkait adalah fosfor, sulfur, atau kemungkinan hidrokarbon. Senyawa-senyawa berwarna yang disebut kromofor ini bercampur dengan dek awan yang hangat di bagian bawah. Zona-zona terbentuk ketika sel konveksi membentuk amonia terkristalisasi yang menutupi awan di bagian bawah.!break! Saturnus Saturnus Nasa/Ames/SwRI Sama seperti Jupiter, Saturnus memiliki tampilan garis-garis mirip pita karena sifat khas komposisinya. Namun, karena kepadatan Saturnus lebih rendah, garis-garisnya tampak lebih redup dan jauh lebih luas di daerah sekitar khatulistiwa. Seperti Jupiter, planet ini sebagian besar terdiri dari Hidrogen dan Helium dengan sejumlah jejak volatil seperti amoniak yang mengelilingi inti berbatu. Kehadiran gas Hidrogen menghasilkan awan warna merah gelap. Namun awan ini tertutup oleh awan amoniak yang berada lebih dekat dengan sisi luar atmosfer dan menutupi seluruh planet. Paparan sinar ultraviolet dari Matahari terhadap awan amoniak ini membuatnya tampak putih. Kombinasi antara awan merah di bagian dalam dengan warna putih dari awan amoniak membuat planet ini berwarna emas pucat.!break! Uranus Uranus NASA/JPL Komposisi terbesar Uranus dan Neptunus sangat berbeda dari Jupiter dan Saturnus, dengan es mendominasi atas gas. Oleh karena itu, astronom mengklasifikasi mereka secara terpisah sebagai planet es raksasa. Atmosfer Uranus sebagian besar terdiri dari molekul Hidrogen dan Helium bersama dengan amoniak, air, Hidrogen sulfida dan sejumlah jejak Hidrokarbon. Namun, kehadiran Metana-lah yang memberi warna biru-hijau atau cyan pada Uranus karena Metana memiliki pita penyerapan yang kuat pada cahaya tampak dan dekat-inframerah.!break! Neptunus Neptunus NASA Seperti halnya Uranus, Neptunus juga dijuluki sebagai planet es raksasa karena komposisinya yang mirip. Atmosfer Neptunus mengandung hidrogen, helium, hidrokarbon, kemungkinan nitrogen, dan kandungan "es" yang besar seperti es air, amonia, dan Metana. Kehadiran Metana di wilayah terluar planet merupakan salah satu penyebab kenampakan kebiruan Neptunus. Sementara atmosfer Uranus relatif tidak berciri, atmosfer Neptunus bersifat aktif dan menunjukkan pola cuaca. Pola cuaca tersebut diakibatkan oleh angin yang sangat kencang, dengan kecepatan hingga km/jam. Contohnya, pada saat Voyager 2 terbang melewatinya pada tahun 1989, di belahan selatan planet terdapat Titik Gelap Besar yang mirip dengan Titik Merah Besar di Jupiter. Seperti bintik-bintik gelap lain di Neptunus, daerah ini berwarna lebih gelap dibandingkan dengan sekitarnya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan - Uranus dan Neptunus sering disebut sebagai planet kembar karena memiliki banyak kesamaan. Meskipun demikian, penampilan mereka sangat berbeda. Baru-baru ini, sebuah penelitian menjelaskan alasan Uranus dan Neptunus berbeda warna. Uranus dan Neptunus adalah planet terluar tata surya. Sesuai julukannya sebagai planet kembar, keduanya memiliki massa, ukuran, dan komposisi atmosfer yang serupa. Perbedaan Uranus dan Neptunus terletak pada warnanya. Meskipun keduanya terlihat berwarna biru, Neptunus berwarna biru tua, sedangkan Uranus pucat kehijauan. Merujuk penjelasan NASA, keduanya mendapatkan warna birunya dari gas metana di atmosfer planet. Warna merah dari cahaya matahari akan lebih banyak diserap oleh gas metana, membuat gelombang warna biru lebih banyak dipantulkan dan tersebar. Fenomena tersebut disebut dengan rayleigh scattering, proses yang membuat langit di bumi tampak biru. Akan tetapi, belum ditemukan penjelasan Uranus menghasilkan warna biru yang lebih pudar dari Neptunus. Pasalnya, merujuk data laman Space, atmosfer Uranus mengandung lebih banyak gas metana, yakni 2,3% dari keseluruhan massa atmosfer, dibanding Neptunus yang hanya 1,9%. Studi terbaru oleh peneliti dari Universitas Oxford menemukan penyebab Uranus tampil lebih pucat terletak pada lapisan aerosol di atmosfer. Uranus memiliki lapisan kabut, disebut Aerosol-2, yang lebih tebal dari Neptunus. Dalam uraian “Hazy Blue Worlds A Holistic Aerosol Model for Uranus and Neptune, Including Dark Spots” yang termuat dalam Journal of Geophysical Research Planet Vol. 127, No. 6, 2022, ketebalan Aerosol-2 di Uranus dua kali lipat ketebalan di Neptunus. Lapisan kabut di Neptunus lebih tipis karena banyaknya salju yang turun di sana mampu menghilangkan lebih banyak kabut. Lapisan kabut yang lebih tebal di Uranus memiliki efek “memutihkan” sehingga membuat warna birunya lebih pudar dari Neptunus di mata manusia. Apabila ketebalan lapisan kabut kedua planet sama, akan menampilkan warna biru yang sama. Para peneliti mengembangkan model atmosfer Uranus dan Neptunus dengan menggunakan hasil pengamatan dari Teleskop Gemini Utara yang berlokasi di Mauna Kea, Hawaii, NASA Infrared Telescope Facility IRTF, dan Teleskop Hubble. Mengutip Science Daily, awalnya, para peneliti mengembangkan model ini untuk memahami awan dan kabut di atmosfer ice Giant, julukan untuk Uranus dan Neptunus. Disebut demikian karena sebagian besar susunan kedua planet tersebut adalah dari es. “Menemukan penjelasan perbedaan warna antara Uranus dan Neptunus adalah bonus yang tidak terduga,” ujar Mike Wong, salah satu anggota tim penelitian, kepada Science ini juga membantu menjelaskan fenomena bintik hitam di Uranus dan Neptunus. Dilansir Science Alert, bintik hitam ini telah direkam oleh teleskop Hubble sejak 1993. Meskipun peneliti telah menyadari adanya bintik hitam di atmosfer kedua planet, belum diketahui lapisan aerosol mana yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Model dari tim penelitian Irwin menemukan bahwa ketika lapisan terdalam aerosol menjadi lebih gelap, akan menghasilkan bintik hitam yang mirip dengan yang terlihat di Neptunus dan terkadang, Uranus. Jarang sekali ada penelitian mengenai Uranus dan Neptunus. Pasalnya, keduanya hanya pernah dikunjungi sekali, dengan Voyager 2 milik NASA pada 1998. Untuk sementara, peneliti harus bergantung pada data dari teleskop Hubble untuk mempelajari kedua planet. Merujuk Space, beberapa peneliti menyarankan misi menjelajahi Uranus menjadi prioritas NASA. Idealnya, misi ini diluncurkan pada 2031 atau 2032 agar dapat mendarat di Uranus pada 2045. Tim peneliti Irwin berharap untuk bisa mempelajari lebih jauh tentang perubahan atmosfer Uranus sebelum Southern Spring dimulai pada juga Ad Astra Belajar Jadi Cowok Peka dari Bumi ke Neptunus Tepat 30 Tahun Lalu, NASA Berhasil Tangkap Foto Pertama Neptunus - Sosial Budaya Kontributor Putri Raissa ZaravinaPenulis Putri Raissa ZaravinaEditor Abdul Hadi - Ilmuwan mengungkap penyebab warna biru pada planet Uranus dan Neptunus berbeda. Untuk diketahui, Uranus memiliki warna biru yang cenderung lebih pudar daripada Neptunus. Dua planet ini merupakan yang terjauh dari Tata Surya. Uranus merupakan planet urutan ke-7 dan Neptunus ke-8 terjauh dari Matahari. Berkaitan dengan Uranus dan Neptunus, baru-baru ini tim ilmuwan internasional mengungkapkan alasan mengapa kedua planet yang terlihat kembar ini punya warna biru yang berbeda. Dikutip dari Cnet 1/6/2022, dalam penglihatan manusia, Neptunus memiliki warna yang terlihat lebih intens daripada Uranus. Kedua planet tersebut hampir identik, dalam hal ukuran, massa dan gas di atmosfernya. Namun demikian, mengapa kedua planet tersebut memiliki warna biru yang berbeda? Patrick Irwin, seorang professor of planetary physics di Universitas Oxford sekaligus penulis utama tentang studi warna planet yang diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research Planets pekan lalu. Irwin adalah salah satu ilmuwan yang memberitahukan Cnet bahwa Uranus berbau seperti kentut dan telur busuk, jadi dia juga tahu satu atau dua hal tentang raksasa es ini. Tim peneliti menggunakan data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble, Fasilitas Teleskop Inframerah NASA dan teleskop Gemini North untuk memodelkan atmosfer planet dengan tiga lapisan aerosol pada ketinggian yang berbeda. "Lapisan tengah partikel kabut, tepat di atas tingkat kondensasi metana, ditemukan lebih tebal di Uranus daripada di Neptunus, yang memengaruhi warna dari kedua planet itu," ujar Universitas Oxford dalam sebuah pernyatan pada Selasa 31/5/2022. Irwin mengatakan bahwa ini adalah model pertama yang menjelaskan perbedaan warna. Planet-planet yang dingin dan mengandung gas diketahui memiliki atmosfer yang tersusun dari hidrogen, helium dan metana. Es metana mengembun di lapisan tengah planet untuk menciptakan salju metana. "Neptunus memiliki atmosfer yang lebih aktif dan bergejolak daripada Uranus, ini menunjukkan atmosfer Neptunus lebih efisien dalam mengelola gas metana ke lapisan kabut di mana ia dapat mengembun pada partikel kabut dan menghasilkan salju ini," demikian pernyataan Universitas Oxford.